Budaya

Yuk Intip Tradisi Sonok, Si Tradisi yang Mirip dengan Karapan Sapi

Kalau kamu mendengar nama tradisi yang melibatkan sapi di Madura, pasti yang langsung terlintas di pikiran kamu adalah karapan sapi kan? Tak heran sih, karena tradisi karapan sapi memang sangat terkenal, bahkan hingga ke masyarakat yang ada di luar pulau Madura.

Namun, tahukah kamu kalau tradisi yang melibatkan sapi di Madureh tak hanya tradisi karapan sapi? Masih ada loh tradisi lainnya. Salah satunya adalah tradisi yang bernama Sonok. Memang, tradisi ini kurang dikenal namanya, namun bukan berarti tak pernah ditayangkan.

Mungkin saja, kamu sudah pernah melihat tradisi ini, namun kamu tak sadar. Pasalnya memang, tradisi ini mirip dengan karapan sapi. Lalu, apa sih sebenarnya tradisi sonok tersebut? Yuk simak penjelasannya.

Yuk Kenali Tradisi Sonok

Tradisi sonok merupakan salah satu tradisi Madura yang melibatkan perlombaan sapi yang cukup mirip dengan karapan sapi. Namun, pada tradisi ini, sapi tak hanya dibalapkan saja, namun juga diiringi dengan lantunan musik sonok.

Sonok sendiri berasal dari desa Pamekasan, dimana awalnya tradisi ini bermula dari kebiasaan masyarakat Pamekasan yang suka memandikan sapinya dan meletakkan sapi tadi di sebuah tiang, sehingga tampak keindahannya. Nilai ini lah yang dibawa dalam tradisi ini, sehingga yang dinilai bukan hanya kecepatan sapi mencapai garis finish, tapi juga keindahan sapi-sapi tadi, terutama sapi betina.

 

Apa Sih Bedanya Tradisi Sonok dengan Tradisi Karapan Sapi?

Seperti yang sudah dikatakan, tradisi sonok memiliki perbedaan dengan tradisi karapan sapi. Namun, bila dilihat sekilas, memang perbedaan ini tak terlihat dengan jelas. Nah, berikut ini merupakan beberapa perbedaan antara tradisi sonok dengan karapan sapi Madura.

1. Berbagai Kriteria Penilaian Juri

Perbedaan pertama antara tradisi sonok dengan karapan sapi adalah penilaian jurinya. Kalau di tradisi karapan sapi, juri hanya akan fokus pada kecepatan para pemain dan sapinya. Siapa yang paling cepat dia yang akan jadi juara dalam pertandingan ini.

Tapi, ini berbeda di tradisi sonok. Pada tradisi ini, sapi tak hanya dinilai berdasarkan kecepatan jalannya menuju finis saja, namun dinilai dari keindahan sapi dan lenggak-lenggoknya berjalan sampai ke akhir lintasan.

2. Sapi yang Dipakai untuk Bermain di Lintasan

Hal yang berbeda lainnya di dalam dua tradisi ini adalah sapi yang digunakan oleh para pemain. Bila kamu melihat karapan sapi, maka yang digunakan adalah jenis sapi jantan yang tegap dan bisa berlari sangat kencang.

Sementara bila kamu melihat sonok, maka kamu akan mendapati pemain banyak yang menggunakan sapi betina yang bersih.

 

Nah, itulah penjelasan terkait tradisi sonok dan perbedaannya dengan karapan sapi Madura. Bagaimana? Tentu kamu sudah paham perbedaannya kan?